SERVICE MANAGEMENT, SERVICE LIFECYCLE, THE PROCESSES AND FUNCTION, dan MEASUREMENT, METRICS, AND THE DEMING CYCLE

TUGAS
MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI#





Logo_Gunadarma.jpg











Ana Yulianty 10114982
















2KA15. FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA 2015/2016
Pada blog saya kali ini, saya akan membahas mengenai mengenai SERVICE MANAGEMENT, SERVICE LIFECYCLE, THE PROCESSES AND FUNCTION, dan MEASUREMENT, METRICS, AND THE DEMING CYCLE. Materi tersebut merupakan bagian dari pembahasan pada mata kuliah Manajemen Layanan Sistem Informasi.

1.      SERVICE MANAGEMENT
1.1.Definisi ITSM
Service management atau yang lebih  dikenal dengan IT Service Management (ITSM) merupakan sebuah konsep manajemen yang memberikan layanan informasi dengan memanfaatkan kecanggihan IT untuk memberikan informasi yang berkualitas sebagai bentuk pelayanan kepada para pelanggan.


 Definisi ITSM menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
Ø  Brady Orand(2011) mendefinisikan bahwa “service management as a aset of specialized organizational capabilities for providing value to customers in the form of service”
Ø  Ivanka Menken (2009) “ITSM merupakan manajemen dari semua proses yang bekerja sama untuk memastikan kualitas layanan, sesuai dengan tingkat layanan yang telah di sepakati dengan planggan” 



1.2.Perspektif atau atribut konsep ITSM
Menurut Ivanka Menken (2010), terdapat 4 perspektif atau atribut yang menjelaskan tentang konsep ITSM yaitu People, Product/Technology, Partner/Supplier, dan Process. Berikut adalah penjelasan nya :
a.      People
Merupakan perspektif yang berkaitan dengan pengelolaan SDM untuk memenuhi kebutuhan ITSM. Contohnya Staff IT, pelanggan, dan Stakeholder.

b.      Product/Technology
Perspektif ini berhubungan langsung dengan IT yakni dalam hal memperhitungkan teknologi yang digunakan seperti Software, Hardware, anggaran biaya serta infrastruktur IT.

c.       Partner/Supplier
Perspektif ini memperhitungkan pentingnya mitra dan hubungan yang baik dengan para supplier external demi membangun kontribusi yang berfokus pada pelayanan kepada pelanggan.

d.      Process
Perspektif ini berkaitan dengan pengelolaan proses layanan agar dapat diterima dengan baik oleh pelanggan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.


1.3.Kerangka kerja ITSM
Kerangka kerja yang dapat dijadikan contoh penerapan ITSM sebagai berikut :
·       Information Technology Infrastucture Library (ITIL)
·       Control Objective for Information and Related Technology (COBIT)
·       Software Maintenance Maturity Model
·       Application Service Library (ASL)
·       Microsoft Operation Framework (MOF)


1.4.Manfaat ITSM
Dalam pemanfaatan nya ITSM menjadi landasan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dalam memberikan pelayanan IT. Manfaat dari penerapan ITSM pada suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
·       Meningkatkan kualitas dan mutu layanan IT
·       Mempermudah dalam proses penyesuaian biaya dan kualitas layanan
·      Menghasilkan layanan yang memenuhi kebutuhan dan tuntutan bisnis sesuai dengan era modernisasi seperti saat ini


2.      SERVICE LIFECYCLE
Service lifecycle adalah salah satu bentuk model organisasi yang mempunyai pembahasan sebagai berikut :
a.    Manajemen layanan yang terstrukur
b.    Adanya keterkaitan antar komponen
c.    Perubahan yang terjadi pada satu komponen dapat berdampak pada komponen lainnya dan bahkan dapat berdampak pada seluruh sistem lifecycle.

ITIL atau Information Technology Infrastructure Library, berfokus pada siklus hidup layanan yang terdiri dari 5 tahap. Dimana fase atau tahapan dari sikulus hidup layanan ini memiliki hubungan yang paling kuat. Kelima tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
a.    Service strategy
Merupakan sumbu dari lifecycle yang mendorong semua tahapan lainnnya. pada tahapan initerdapat perencanaan dalam upaya membangun ITSM dan penyelarasan layanan dan strategi bisnis seperti pembuatan kebijakan dan juga penetapan tujuan.
b.    Service design
Merupakan tahap merancang dan mengembangkan layanan TI yang sesuai dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan bisni saat ni hingga masa yang akan datang.
c.    Service transition
Meruapakan tahap mewujudkan kebetuhan sebelumnya dalam upaya meningkatkan transisi pelayanan baru dan layanan modifikasi untuk dijadikan produksi berikutnya.
d.    Service operation
Merupakan tahap pencapaian efektifitas dan efisiensi dalam upaya meningkatkan layanan untuk memastikan adanya nilai yang berarti tinggi bagi pelanggan dan juga oleh penyedia layanan.
e.    Continual service improvement
Merupakan tahap menciptakan dan memelihara nilai melalui upaya perbaikan desain dan pengenalan layanan serta operasi penggunaan. Tahapan ini dimulai dengan pengembangan program dan proyek selanjutnya memprioritaskan berdasarkan tujuan strategis organisasi.


3.      THE PROCESSES AND FUNCTION
Proses dan fungsi ITIL secara keseluruhan terdapat 26 proses dan 4 fungsi yang saling berhubungan yang membentuk suatu lifecycle. Setiap proses dan fungsi dalam lifecycle apabila diimplementasikan secara keseluruhan secara konsisten dapat memberikan manfaat terhadap bisnis dalam bidang IT, tetapi juga dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi yang bersangkutan.

Layanan IT pada ITIL dimulai dengan tahapan SERVICE STRATEGY, yang terdiri dari proses-proses untuk mrencanakan serta menentukan layanan TU yang dibangun dan dikelola. Layanan yang akan dibangun atau dikelola akan masuk ke dalam service fortofolio. Lalu akan dihitung aspek finansialnya, sebelum akhirnya masuk ke tahap design.

Tahapan berikutnya adalah masuk ke dalam proses desain dimana desain yang dihasilkan harus mempertimbangkan aspek-aspek warranty, yaitu security, availability, capacity, continuity. Selanjutnya adalah peng-update-an menu uang mengindikasikan bahwa IT siap untuk meluncurkan layanan baru. Kemudian layanan baru inimasuk ke tahap production dari tahap pengembangan.

Layanan-layanan yang telah beroperasi akan masuk dan dikelola oleh proses-proses yang berada dalam SERVICE OPERATION. Tujuan nya adalah untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan sesuai dengn service level agreement.

4.      THE DEMING CYCLE
W. Edwards Deming pada tahun 1950 mengusulkan bahwa proses bisnis harus dianalisis dan diukur untuk mengidentifikasi sumber variasi yang menyebabkan produk menyimpang dari persyaratan pelanggan. Deming menciptakan diagram yang agak disederhanakan untuk menggambarkan proses yang berkesinambungan yang biasanya lebih dikenal dengan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act).

Ket :
·         PLAN, merupakan desain atau merevisi komponen proses bisnis untuk mencapai hasil yang diinginkan
·         DO, merupakan suatu bentuk pelaksanaan rencana dan menguku kinerja dari apa yang telah direncanakan
·         CHECK, menilai pengukuran dan melaporkan hasilnya untuk dijadikan acuan dalam upaya pengambilan keputusan.
·         ACT, menentukan perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan hasil yang diinginkan


PDCA yang diciptakan oleh deming ditempatkan dalam sebuah loop umpan balik sehingga manajer dapat terus menerus mengdentifikasi dan mengubah bagian-bagian dari proses yang membutuhkan perbaikan. Dimana deming berfokus pada produksi industri dan tingkat perbaikan yang dicari berada ditingkat produksi



























DAFTAR PUSTAKA




Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer